Selasa, 04 Maret 2008

Presiden SBY: "Ucapan Guru Harus Bisa Dipercaya"

Pekanbaru 25 – 11 – 2007; Presiden SBY menyampaikan sambutan pada acara peringatan Hari Guru serta HUT ke 62 PGRI di Pekan Baru, Riau, Minggu (25/11) pagi. (foto: muchlis/presidensby.info)
Presiden SBY menyampaikan sambutan pada acara peringatan Hari Guru serta HUT ke 62 PGRI di Pekan Baru, Riau, Minggu (25/11) pagi. (foto: muchlis/presidensby.info)
Pekan Baru: Pemimpin pada hakikatnya juga seorang guru. Tidak harus kita menjadi Guru Bangsa, Bapak Bangsa atau Ibu Bangsa, tetapi menjadi guru pun luar biasanya mulia. Karena itu persyaratan menjadi guru amatlah berat. Ucapan seorang guru atau ucapan seorang pemimpin harus dapat dipercaya karena benar, faktual, dan dapat dipertanggungjawabkan. Bukan fitnah. Ucapan guru atau ajakan pemimpin dilakukan dengan memberi contoh, dan ahirnya diikuti oleh anak didiknya . Jika itu dilakukan, guru dan pemimpin akan diikuti murid dan dituruti rakyatnya.

Demikian dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Minggu (25/11) siang, di Rumbia Hall Sport Centre Pekanbaru, Riau saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Guru Nasional 2007dan HUT ke - 62 PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). Ditambahkan, seorang pemimpin apalagi tingkatannya Guru Bangsa, dimana berat untuk mencapai gelar itu dan berat persyaratannya, harus lebih mawas diri. Tidak seenaknya menuduh orang lain bersalah. Mari kita menjadi guru dan pemimpin yang baik. Seperti ilmu padi, makin berilmu makin menunduk, " lanjutnya. Ditambahkan, seorang pemimpin disamping sebagai guru juga sebagai murid, karena tidak ada manusia yang sempurna. SBY mengajak semua pemimpin untuk menjadi guru yang baik, tapi sekaligus juga sebagai murid yang baik.


Kepada PGRI, SBY juga mengajak untuk terus memberikan saran dan masukan yang tepat dan realistis untuk masa depan pendidikan ."Tidak perlu harus berunjuk rasa. Kalau guru senang berunjuk rasa, muridnya bisa bingung. Siapa yang akan mengajar mereka? Unjuk rasa pun kita akan tanggapi dengan baik," ujar SBY. Presiden minta agar Mendiknas, PGRI dan komunitas guru lainnya untuk bersama sama dengan DPR merumuskan agar kenaikan anggaran pendidikan disertai dengan peningkatan kesejahteraan guru. "Kita harus terus meningkatkan kesejahteraan guru sesuai kemampuan negara, " ujar SBY.

Usai memberikan sambutan, SBY, Ibu Negara dan rombongan disuguhi tari zapin Kasih Budi yang dimainkan oleh sekitar 100 murid TK sekota Pekan Baru, untuk selanjutnya bertolak kembali ke Jakarta tepat pukul 12. 40 WIB. Tampak ikut dalam rombongan SBY dalam kunjungan kerjanya ke Pekanbaru ini antara lain Ketua DPD Ginanjar Kartasasmita, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi, Menag Maftuh Basyuni, Meneg Pendayaangunaan Aparatur Negara Taufik Effendi, Meneg Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, Meneg PDT Lukman Edy, dan Jubir Presiden, Andi Mallarangeng.(win)

Tidak ada komentar: